Senin, 18 April 2011

أَقْسَامُ الْكَلِمَةُ PEMBAGIAN KATA

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kata Dalam Bahasa Arab

Kata dalam bahasa arab disebut juga dengan Kalam, sementara pengertian kalam itu sendiri adalah lafadzh yang tersusun dan bermakna lengkap.

Maksudnya, menurut istilah Ahli Nahwu kalam harus memenuhi empat syarat yang diantaranya :

a. Lafadzh
Yaitu ucapan yang mengandung sebagian huruf Hijaiyah.
Dengan demikian Lafadzh adalah satuan bunyi atau huruf yang terangkai dari rangkaian huruf-huruf Hijaiyah yang kita kenal yaitu :

ي ء ه و ن م ل ك ق ف غ ع ظ ط ض ص ش س ز ر ذ د خ ح ج ث ت ب ا

Contoh : مَسْجِدٌ (= masjid)

Jadi suara ayam, bedug, kaleng, mesin, petir, dan lain sebagainya tidak termasuk kedalam Lafadzh.


b. Murakkab
Yaitu ucapan yang tersusun atas dua kalimah atau lebih.
Contoh: أُصَلِّيْ فِي الْمَسْجِدِ = saya shalat di masjid
بَيْتُ الْمُدَرِّسِ = buku guru

Jadi kalau hanya terdapat satu kata tidak bisa dikatakan murakkab.
c. Mufid
Yaitu ungkapan berfaedah yang dapat memberikan pemahaman sehingga pendengarnya merasa puas.

Contoh :
ضَرَبَ عُمَرُ = Umar memukul
ضُرِبَ عُمَرُ = Umar dipukul

d. Wadha’
Yaitu menjadikan lafadzh agar menunjukan suatu makna (pengertian)
Contoh :

أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللهَ = Aku diperintah agar menyembah Allah

Dan pembicaranya harus disengaja dengan menggunakan bahasa arab, jadi pembicaraan orang yang mengigau walaupun berbahasa arab atau bukan tidak termasuk kedalam wadha’.

Kesimpulannya kalam adalah suatu lagfadz yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat musnad (susunan). Sedangkan kalimah adalah suatu lafadzh yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat mufrad (tunggal).








2. Pembagian Kalam

Dalam bahasa Arab Kalam terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu : Isim, Fi’il, dan Huruf yang memiliki makna.

Bandingkan dengan bahasa Indonesia atau Inggris, pembagian kata cukup banyak, ada kata sifat (Adjective), kata benda (Noun), kata tunjuk, kata ganti, kata kerja (Verb), dsb. Tetapi dalam bahasa Arab hanya ada tiga kelompok besar yang diantaranya :

a. Isim
yaitu kalimah (kata) yang menunjukan makna mandiri dan tidak disertai dengan pengertian zaman/waktu. Dengan kata lain isim adalah kata benda.

Contoh: مَاءٌ (Air), ثَلْجٌ (Salju/Es)
رَجُلٌ (Seorang laki-laki)
جَنَّةٌ (Sebuah kebun)

b. Fi’il
Yaitu kalimah (kata) yang menunjukan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman/waktu. Dengan kata lain fi’il adalah kata kerja.

Contoh : فَعَلْتُ (Saya telah mengerjakan)
أَفْعَلُ (Saya sedang/akan mengerjakan)
فَعَلْنَا (Kami telah mengerjakan)
نَفْعَلُ (Kami sedang/akan mengerjakan)

Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. Fi'il Madhy ( فِعْل مَاضِي ) atau Kata Kerja Lampau.
2. Fi'il Mudhari' ( فِعْل مُضَارِع ) atau Kata Kerja Kini/Nanti.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( فَاعِل ) atau Pelaku pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.
Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah Jumlah Fi'liyyah ( جُمْلَة فِعْلِيَّة ) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di belakang Fi'il (Kata Kerja).

c. Huruf

Yaitu kalimat (kata) yang menunjukan makna apabila digabungkan dengan kalimat (kata) lain. Maksudnya kalimat (kata) yang dapat menunjukan makna apabila dirangkaikan dengan kalimat yang lainnya, tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain Huruf adalah kata depan.
Contoh: وَ (=dan), مِنْ (=dari), عَنْ (=dari), إِلَى (=ke, kepada), فِيْ (=di, dalam), حَتَّى (=hingga), لاَ (=tidak, tidak ada), إِنْ (=jika), dan lain-lain.



Semua itu dapat mempunyai makna yang pasti bila dirangkaikan dengan kalimat (kata) lain seperti dalam contoh :
أَعُوْذُ بِاللهِ = aku berlindung kepada allah
ذَهَبَ أَحْمَدُ وَعَلِيٌّ = ahmad dan ali telah pergi
وَالْعَصْرِ = demi masa(waktu)
إِنْ تَنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ = jika kalian menolong(agama) allah, dia akan menolong kalian

Jadi, kalimat(kata) terbagi menjadi tiga bagian yaitu isim, fi’il, dan huruf. Dan ketiga-tiganya ini disebut kalam.
Perhatikan gambar.







PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Kalimat(kata) dalam bahasa Arab disebut juga dengan Kalam yaitu kalimat(kata) yang tersusun dan bermakna lengkap.
b. Kalam terdiri dari empat syarat yaitu Lafadzh, Murakkab, Mufid, dan Wadha’.
c. Lafadzh adalah ucapan yang mengandung sebagian huruf hijaiyah.
d. Murakkab adalah ucapan yang tersusun atas dua kalimat(kata) atau lebih.
e. Mufid adalah ungkapan yang berfaedah yang dapat memberikan pemahaman terhadap pendengar.
f. Wadha adalah menjadikan Lafadzh agar menunjukan suatu makna (pengertian).
g. Kalam terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf.
h. Isim adalah kata benda.
i. Fi’il adalah kata kerja.
j. Huruf adalah kata depan.







DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
Anwar, Moch., Kiayi Haji. Ilmu Nahwu Terjemahan, Sinar Baru Algesindo, Bandung,
1996.

1 komentar:

makasih untuk pembagian katanya ......

Posting Komentar

Pages

About Me

Foto Saya
mahluk.tertampan
A pessimist sees the difficulty in every opportunity, an optimist sees the opportunity in every difficulty.
Lihat profil lengkapku

Labels

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More